Tampilkan postingan dengan label Lomba Blog. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lomba Blog. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 November 2018

Nikmati Keuntungan Kartu Member Watsons

Belakangan ini dan tepatnya setelah menikah aku suka banget mencari skin care yang cocok buat jenis kulitku yang lumayan normal tapi cenderung kering ini. Agak sulit rasanya cari yang cocok. Karena kalau ga jerawatan, kulit muka jadi beruntusan jika tak cocok di muka. Pernah suatu kali cobain produk skin care yang terkenal itu, tapi coba di olesin di belakang telinga (konon katanya karena bagian kulit yang sensitif) tapi langsung terasa panas dan perih. So, aku ga mau ambil resiko buat pakai produk itu.

Jadilah aku explore ke beberapa toko retail kosmetik besar buat tanya produk skin care apa sih yang cocok buat kulitku ini, sambil cek harga mana yang lebih affordable buat dompetku hihihi. Maklum ya sekarang sudah ga sendiri lagi, jadi tetep harus di pikirin budget yang perlu dikeluarkan. Karena penggunaan skin care kan bukan untuk sebulan atau 2 bulan, akan terus berkelanjutan jika memang cocok di kulit muka.


Biasanya di toko-toko retail kosmetik / kesehatan itu ada beauty adviser yang paling tidak, bisa sedikit membantu kita buat cari skin care yang cocok. Kita tinggal kasih tahu apa sih yang di butuhin, dan jenis kulit kita. Mereka pasti dengan senang hati membantu.



Kebetulan beberapa waktu lalu aku ke Watsons, salah satu toko retail yang sudah beroperasi sejak 1841 dan sudah menyebar di Eropa, Asia, khususnya Indonesia. Pastinya kebutuhan penunjang sehari-hari tersedia di sana. Dengan gaya toko yang eye catching, Watsons juga memanjakan kita sebagai konsumen dengan berbagai promosi dan produk berkualitas. Sehingga menjadikan Watsons sebagai Health and Beauty Retailer terbesar di Indonesia.



Ketika aku masuk ke Watsons, wuiiihh langsung deh senang. Gimana ngga, segala produk skin care, kosmetik, kesehatan ada di sana. Banyak juga produk impor dari Korea, yang pastiii di suka.
Kalau ga inget isi dompet mau deh borong semua produk yang emang aku suka. 
Nah kebetulan aku kan lagi cari produk skin care,  karena aku belum konsultasi dan masih belum yakin produk yang aku pakai, jadilah aku melirik masker merk Watsons dan tissue basah Watsons untuk pembersih makeupnya yang juga lagi discount. Mau tahu juga gimana hasilnya kalau produk asli dari Watsons. Kan masker lagi kekinian tuh. Dan masker yang di pajang itu unyu-unyu banget plus ada discount pula.


Waktu mau bayar, aku bilang ke kasir kalau sudah jadi member. Dan kasir langsung minta di sebutkan nomor HP yang terdaftar sebagai member Watsons. Sebenarnya ada kartu fisik buat member Watsons, tapi mungkin karena senangnya dapat beberapa produk masker yang discount dan aku sampai lupa mengeluarkan kartu fisik member-nya. Untungnya poin belanja bisa tetap masuk hanya dengan sebut nomor handphone. Jadi ga khawatir point akan hilang.



Setiap belanja 20,000 kita dapat 1 point. Dan untuk setiap pembelanjaan produk Watsons akan mendapat 2 point. Setiap point akan di kalikan Rp. 100. Misal belanja kemarin aku dapat 6 poin, dikalikan 100 jadi equivalent dengan Rp. 600. Dan jumlah itu bisa di gunakan untuk belanja atau redeem produk lagi.

Dan sebagai member selain keuntungan yang di sebutin tadi, ada beberapa keuntungan lain loh. Diantaranya ada Birthday Treat, kita bakalan dapat voucher khusus di bulan kelahiran kita. Dan untuk item tertentu kita bisa dapatin extra point, pastinya dengan special price.

Nah, masker Watsons yang aku beli kemarin itu sudah di coba dong. Hasilnya, duuuhhh mantap banget deh. Kulit mukaku berasa cerah, lebih halus dan kenyal. Dan yang penting buatku adalah masker itu ga bikin kulit wajahku tambah kering. Sayangnya untuk tissue pembersih makeup yang ku belii, setelah aku coba agak kurang bisa membersihkan sampai makeup hilang. Bisa bersih sih tapi masih meninggalkan noda / foundation yang aku pakai. Tapi buat masker, aku puas banget. Harusnya kemarin waktu ke Watsons aku beli agak banyak yah.



Eh, tapi ga perlu khawatir juga sih, kan sudah ada aplikasi belanja online-nya. Jadi kita tinggal download aplikasi di app store atau playstore cari "Watsons ID", masukkan login atau daftar, langsung deh bisa belanja online. 



Pas banget aku juga cari eye shadow, dan kebetulan ada satu merk yang aku pengen punya dan ternyata hanya di jual di Watsons online (online shop lain ga ada). Nah kan ada berapa lagi tuh keuntungan kita punya aplikasi dan member Watsons. Dengan download aplikasinya, ga pernah ketinggalan info promosi di Watsons. Karena pasti ada notifikasi di smartphone kita berbagai promosi tersebut. Tinggal klik notifikasinya  langsung terbuka promonya. Sshhttt belanja onlinenya free ongkos kirim loh kalau belanja Rp. 50,000 (Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan)

Akhirnya aku bisa beli masker Watsons lagi kapanpun dan dimanapun aku butuh. Selain masker, produk kosmetik lain juga hadir di aplikasi online shop Watsons. 




Banyak banget yang aku dapetin dengan jadi member dan download aplikasi Watsons di smartphone aku. Terutama mendekati pesta belanja online nih tanggal 12 Desember 2018 alias 12.12. Yang pasti sale bakalan melimpah. 
Kamu sudah jadi member belum? Yuukk ikutan karena #jadimemberpastiuntung

Liza








Rabu, 17 Oktober 2018

My Marriage, My New Life, My Adventure


Yeah akhirnya setelah penantian pacaran 8 tahun, resmi juga kami jadi suami istri... Alhamdulillah
Setelah bertahun tahun mengalami pasang surut hubungn yang kadang up and down. Sempat putus, trus nyambung lagi, putus lagi, nyambung lagi (kayak lagu yah.. hehe). Masih suk mengikuti emosi jiwa muda. Jangan di bayangkan waktu 8 tahun itu kami sering ketemu. Kayak jaman sekarang tiap malam minggu musti "ngapel". Emangnya ABG? hihi pertemuan kami itu dlaam setahun bisa di hitung dengan jadi. Walaupun kami ga LDR-an. Jaraknya cuma Tangerang - Bekasi. Tapi frekuensi ketemu 1-3 bulan sekali. Itu pun kalau sempet dan ada waktu. Malahan kadang saya lebih suka jalan-jalan sendiri. Nah tapi dengan berbagai rintangan, cobaan dan jarang ketemunya itu, alhamdulillah kami masih dalam 1 tujuan dan jalan yang lurus hihihi. 

Tepatnya 26 Agustus 2018 lalu kami sepakat untuk mengikat janji di depan penghulu. Semoga pernikahan kami selalu di rahmati dan diberkahi Allah SWT dan kami menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah serta di berikan keturunan yang cantik, ganteng dan imut imut... amiinn 

Lalu dengan menikah ini, apakah segala persoalan selesai? Kan sudah ketemu tiap hari, ga kayak waktu pacaran dulu. Istilahnya 4L Lu Lagi Lu Lagi hehehe. 
Sejujurnya saya sempat shock ketika memulai kehidupan berdua. Misal, yang biasanya tidur sendiri, sekarang sudah ada orang lain di samping. Atau yang biasa tidur dengan lampu nyala benderang, sekarang harus gelap-gelapan, karena si pacar yang sekarang sudah jadi suami ga bisa tidur kalau lampu menyala... duhh
Kadang malah suka bingung, ketika weekend berdua, bingung mau ngapain ya, mau kemana ya, mau makan apa ya. Kan biasanya waktu masih singlewati saya suka mengisi weekend dengan jalan jalan ke mall, nonton, atau cuma tiduran aja. Masih single... bebas doooonk hehe

sari jahe


Shock itu saya alami di Minggu ke-3 setelah menikah, Minggu pertama masih honeymoon donk yaaahh... masih prepare ini itu, masih berkunjung ke sana ke mari. Malah sempat ke Kampung Halaman Suami mengendarai motor. Jadi its a no problem. 
Ya walaupun pulang dari kampung tubuh agak sedikit lelah dan masuk angin. Untungnya di rumah selalu sedia minuman herbal Sari Jahe dan Sari Temulawak dari herbadrink. Jadi bisa mengembalikan kesegaran tubuh dengan cepat. Dan yang pasti ngilangin capek, karena esok harinya saya langsung ngantor.



Nah setelah semua selesai, dan kami harus kembali ke rutinitas baru deh saya bingung. Mau ngapain ya mengisi hari weekend? 

Masak? Saya ga biasa belanja, jadi di rumah ga ada bahan untuk di masak. Dan yang pasti, saya ga bisa masak hiks hiks. Tapi untungnya Suami ga terlalu rewel dan susah kalau soal makanan. Goreng telur aja pun di makan hehehehe
Ga usah nanya mau dimasakin apa... karena jawabnya pasti "terserah" hahahah
Baking? Duh ternyata suami saya ga suka tuh yang namanya mentega, jadi mau baking rasanya moody banget. Kan takutnya malah doski ga mau makan hasil baking-nya. 

Akhirnya, untuk mengisi Weekend kadang saya ajak suami jalan-jalan ke mall. Biasanya sih ke Mal yang ada tamannya di daerah Bintaro. Karena Suami ga terlalu bisa berlama lama di ruang yang ber-AC Central, matanya langsung merah, jadi kami bisa aja cuma duduk atau jalan di taman. Sebenarnya saya tau sih kalau beliau ga bisa lama di tempat ber-AC, tapi kaaann istrinya suka nge-mall jadi kadang dia suka ngalah. Tinggal sayanya aja yang tega atau ngga berlama lama. Tapi sering ga teganya sih kalau matanya dah merah gitu. Nah karena bisa di bilang kami ini jarang bisa jalan di Mall, kami harus cari alternatif hiburan lain untuk mengisi waktu. 
Walaupun kadang pada akhirnya kami hanya menghabiskan waktu di rumah saja. Sambil ngopi atau minum teh atau lainnya. Ehemz... 

Tapiiii pernah ga sih ada yang baru sadar kebiasaan suami setelah menikah? waktu pacaran ga pernah di tunjukin. Dan baru ketahuan setelah menikah.. 
Dari 8 tahun bersama dia, setelah menikah ini saya baru tahu kebiasaan Suami, kadang bikin sebel, kadang bikin gundah, kadang jadi suka.
Ternyata, dia suka dan sering banget bersenandung. Dan kalau saya tahu lagunya, saya ikutan menyenandung. Tapi kalau ga tahu lagu apa yang dia nyanyiin, saya cuma gigit jari aja sambil dengerin :(

Enaknya lagi punya suami sekarang ini, kalau lagi jalan dan saya pengen di foto, jadi ada yang motoin. Emang sih doski paling ga mau foto bareng atau di foto. Jadi dimanfaatin aja buat moto selfie kita selama dia ga keberatan. Toh demi ke eksisan istrinya hihihi. 


Belum seumur jagung pernikahan kami, hanya berharap dan berdoa kami selalu bersama sampai nenek kakek dan dipertemukan kembali di yaumul akhir. 
Suamiku, Kekasihku, terimakasih sudah mau mengerti istrimu yang belum bisa apa apa ini. 

Love,
Liza
















Minggu, 27 November 2016

Eco and Compact Living Bagi Pengkoleksi Loyang



Berprofesi sebagai tukang kue, membuat saya menjadi salah satu pengkoleksi alat-alat baking bisa berupa loyang, oven, alat kukus dan cetakan. Toko Bahan Kue adalah syurga bagi para penghobi baking. Istilah “lapar mata” serasa pas banget buat Saya. Rencana awal adalah belanja bahan pembuatan Brownies, lalu melihat ada Loyang cupcake yang dulu saya cari sedang kosong, eh ternyata hari itu pas ada. Masuklah loyang cupcake ke dalam keranjang. Semakin lama di Toko Bahan Kue, maka semakin banyak alat baking yang di masukkan keranjang. Ya loyang lidah kucing loyang roti, loyang cookies, loyang kue bundt dan masih banyak lagi. Dan bertambah pula barang yang perlu di simpan. Saat itu semua perlengkapan baking, saya taruh di dalam gudang khusus. Sehingga dengan semakin bertambahnya koleksi perlengkapan baking, maka semakin penuhlah gudangnya dan semakin berantakan pula isinya. Saya memerlukan waktu lumayan lama untuk mencari loyang brownies yang bertumpuk di gudang karena semua loyang saya tumpuk menjadi satu di sebuah dus besar. Otomatis semua isi akan dikeluarkan untuk mengambil 1 atau 2 buah loyang yang saya butuhkan. Dan akan memakan waktu lagi untuk membereskannya.

Sampai kemudian kamar yang saya jadikan gudang, harus di tempati oleh sanak saudara, sehingga mau tak mau semua barang yang ada di gudang tersebut harus saya keluarkan. Yang jadi permasalahan adalah,  dimana saya bisa meletakkan barang tersebut agar aman, awet, mudah di ambil dan tetap bersih?

“Faktanya, setiap kita memiliki jiwa  pengkoleksi”

Setelah mendengar kata itu di Ngobrol Cantik Eco Compact Living bersama Prajawangsa City dan Blogger Perempuan Minggu lalu, lalu saya berpikir… eh benar juga ya. Bahkan bukan hanya sekadar mengoleksi, tanpa di sadari kesukaan pada sesuatu membuat kita menjadi boros dan tidak bijak meletakkan barang koleksi tersebut yang mengakibatkan hunian tempat tinggal menjadi mudah kotor dan tidak sehat (eco friendly).



Seperti yang di utarakan oleh Mba Bayu Fristanty dari Rapi-Rapi Professisonal Organizer dalam Ngobrol Cantik kemarin, bahwa ada empat trik jitu untuk merapikan konten hunian, dalam kasus ini saya mencoba untuk mengaplikasikan dalam kerapihan perlengkapan baking saya.



Yang pertama adalah review and asses, yaitu memahami perilaku serta rutinitas dan memilih ruangan yang akan menjadi prioritas. Karena rutinitas per-baking-an ada di dapur, tentunya saya harus meletakkan semua perlengkapan tersebut di tempat yang berdekatan dengan dapur. Sehingga tidak akan memakan waktu lama untuk mencari.

Yang kedua group and short, yang artinya kita harus sudah menyortir barang yang kita miliki dan kelompokkan sesuai fungsinya. Menurut saya ini yang sulit, Karena tentunya apa yang saya beli adalah apa yang saya perlukan, walaupun tidak 100% digunakan tiap hari loyang dan teman-temannya itu masih terpakai. Tapi agar nantinya terlihat bersih, saya sortir berdasarkan jumlah. Karena toh penggunaan di oven saya hanya bisa menggunakan maksimal 3 loyang.

Dalam hal penyortiran ada 4 cara yang bisa saya atau kita lakukan agar loyang terlihat rapi dan tidak mubazir yaitu keep, sell, donate dan toss. Caranya dengan menyiapkan 4 dus. Dus yang pertama diperuntukan bagi loyang yang sering di gunakan dan bisa di simpan. Jangan semua merasa masih di pakai, karena kalau berpikir sayang semua loyang pasti akan tetap di simpan. Misal, saya sering mendapat pesanan brownies dan cookies, jadi loyang yang masih tetap saya keep adalah brownies dan cookies. Untuk loyang lain saya taruh di Dus no. 2 yaitu Dus untuk barang yang bisa di Jual. Atau dus no. 3 yaitu untuk barang yang bisa di sumbangkan atau donate. Yang pernah saya lakukan saat menyortir loyang tersebut, saya menemukan banyak loyang baru yang tidak terpakai. Jadi loyang itu saya letakan di dus no. 3, saya hibahkan saja loyangnya ke yang membutuhkan. Dan itu sangat mengurangi tumpukan loyang yang harus di keep.

Sebagian loyang yang sudah dihibahkan

Dus yang ke-4 yaitu dua untuk loyang yang akan di buang. Hmmmm kalo di buang pasti sayang kan. Jadi yang ke-4 ini tidak saya gunakan. Eh tapi ingat, memberi orang lain harus dengan barang yang masih bagus tanpa cacat dan masih bisa di gunakan tanpa merubah fungsinya.

Trik yang ketiga adalah Place It, yaitu memberikan tempat yang layak bagi para loyang tersebut di tempat semestinya, misalnya rak atau lemari khusus perlengkapan baking. Untuk nomor 3 ini, saya mulai menaruh perlengkapan baking yang sudah di sortir dalam sebuah lemari bekas pakaian yang tidak terpakai. Sehingga saat beberapa kali baking kemarin saya lebih mudah menemukan loyang dan tidak perlu mengeluarkan semua loyang.

Yang ke empat adalah maintain, dimana kita harus bisa mempertahankan sistem yang sudah kita jalankan tersebut. Saat semua loyang sudah masuk dalam lemari, artinya saya sudah mulai memasukan barang per-bakingan saya dalam sistem yang saya anggap sebagai kerapihan. Yang harus saya lakukan adalah tetap mempertahankan kerapihannya, hingga seandainya saya harus menambah loyang lagi, saya sudah tahu kapasitas lemari penyimpanan.

Dari Ngobrol Cantik Eco & Compact living kemarin, saya jadi memimpikan tinggal di sebuah apartemen yang eco friendly di Prajawangsa City. Karena selain bisa hidup dengan tenang dengan suasana yang ramah lingkungan, tentunya segala pernak pernik hunian yang teratur bisa membuat lebih nyaman. Apartemen Prajawangsa City memiliki area yang strategis di Jakarta Timur. Dekat dengan tol JORR sebagai akses untuk bepergian ke Bandara, Luar kota atau dalam kota. Pun dekat dengan perkantoran di kawasan TB Simatupang. Dengan ciri khasnya yaitu strategis, seru dan semarak menjadi nilai plus untuk memilih Apartemen yang berdiri dengan 8 tower dan 4.000 unit dengan luas keseluruhan 7 hektar. Superblok ini menghadirkan 2 konsep yaitu Unique Thematic Park yaitu dilengkapi dengan Area Spice Garden, herbal garden, tropical garden, area barbeque, 1 km jogging track, kids pool, thematic pool, fountain plaza, atm center, security 24 jam. Dan Unique Amenities yaitu dilengkapi oleh restaurant, atm center, coffee shop, security 24 jam, dan pusat perbelanjaan terlengkap.

Dengan konsep hunian yang eco friendly itulah impian mendasar untuk memiliki Apartemen di Prajawangsa City. Satu lagi PR saya dalam hal kerapihan dan kebersihan barang kalau mau tinggal di apartemen. Yaitu karena seringnya saya belanja produk Tupperware jadi produk tersebut akhirnya menumpuk di sembarang tempat, ya di lemari dapur, di buffet, di kardus ada Tupperware. Dimana saya bisa taruh agar terlihat rapi kembali?? Okeh, itu PR saya nanti.

Salam
Liza